Perpindahan Tempat Ternyata Buat Seseorang Menjadi Obesitas

Perpindahan dari Desa ke Kota Bisa Jadi Penyebab Berat Badan Seseorang Bertambah
***Ilustrasi Obesistas***
Bandar Bola Online -  Pengaruh lingkungan atau tempat tinggal bisa menjadi faktor yang menyebabkan kenaikan berat badan seseorang serta obesitas. Masalah meningkatnya berat bada serta obesitas ini lebih rentan dialami oleh orang yang tinggal di wilayah perkotaan.

Sebuah penelitiannya, dr. Dicky Levenus Tahapary, ahli endokrinologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo menemukan bahwa orang yang pindah dari desa ke kota memiliki lingkar perut dan berat badan yang terus bertambah.

Judi Bola Online  - "Kami meneliti orang-orang yang pindah dari pedesaan ke Jakarta dan membandingkannya dengan orang yang tetap tinggal di daerah pedesaan," kata Dicky di Salemba, Jakarta.

Mereka menemukan, setiap satu tahun menetap di Jakarta, lingkar perut seseorang bisa bertambah setengah sentimeter. Tidak hanya itu, indeks massa tubuh masyarakat juga bertambah sebanyak 0,15.

"Artinya faktor lingkungan berperan penting. Gaya hidup berubah, lingkungannya berubah, ada stres dan segala macam," kata Dicky.

Prediksi Bola Online - Indikator yang menyebabkan orang lebih rentan terkena obesitas atau penyakit terkait lainnya adalah perubahan kehidupan, serta tidak lepas dari perkembangan teknologi seperti pemesanan makanan secara daring.

"Kalau dulu kita harus sekarang harus makan untuk hidup, sekarang kita hidup untuk makan," tambah Dicky.

Menurutnya, ini sangat berpengaruh dalam pola makan masyarakat.Apabila dahulu masih membutuhkan usaha untuk mencari bahan makanan atau paling tidak datang ke tempat makan, dengan penggunaan ponsel makanan bisa datang dengan sendirinya.

Kondisi inilah yang dirasa menyebabkan adanya ketidakseimbangan antara energi yang dikeluarkan dengan energi yang dimasukkan dalam tubuh.

 Berita Bola Online -  Dicky mengambil salah satu contoh penelitian di wilayah Flores, Nusa Tenggara Timur. Masyarakat di sana banyak mengonsumsi nasi tetapi tidak ada yang terkena diabetes. Hal ini karena mereka bekerja secara aktif di perkebunan dengan durasi 8 jam per hari.

"Kalau kita di sini terpakai 4 jam, itupun hanya kena macet," kata Dicky.

Oleh sebab itu, Dicky menyebut bahwa butuh keseimbangan antara energi yang masuk dan keluar. Ketika seseorang makan dalam jumlah banyak, maka dia juga butuh mengeluarkan energi dalam jumlah yang lebih banyak.

Cari  Situs Judi Online  ?  Silahkan hubungi customer service kami

( – ) Website www.dewa633.vip
( – ) BBM : DB6658CB
( – ) LINE : DEWA633
( – ) WA : +62 822 4627 6152

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.